20110530

Narasi 300 kata mengenai Study Tour ke Setu Babakan

Asalamu’alaikum wr. wb.
Sebelumnya saya ingin menjelaskan bahwa saya tidak mengikuti kegiatan study tour karena suatu alasan. Sehingga study tour saya digantikan bukan ke Yogyakarta melainkan ke Pabrik Arnott’s dan kemudian ke Setu Babakan.     Pada hari pertama yaitu hari kamis, saya bersama 8 teman-teman saya pergi ke Pabrik Arnott’s dengan kendaraan yaitu kereta. Namun, sesampainya disana ternyata Pabrik tersebut sedang di demo oleh para karyawannya sendiri. Dan saya langsung melanjutkan perjalanan ke Setu Babakan yang berada di JagaKarsa.      Dari pabrik Arnott’s tersebut, kami menaiki kendaraan umum hinga Pondok kopi lalu kami teruskan dengan perjalanan menuju kampung melayu dengan menaiki 506, lalu sesampainya di kampung melayu kami menaiki angkot 16 hingga pasar minggu lalu menaiki kopaja sampai ke depan pintugerbang Setu Babakan. Sesampainya disana kami terlebih dahulu mengambil gambar untuk tugas makalah kami.      Pada saat memasuki kawasan wisata tersebut, saya heran karena sangat sepi di tempat tersebut, mungkin itu karena hari biasa jadi tidak terlalu ramai seperti hari sabtu ataupun minggu. Karena saya sudah pernah memasuki kawasan wisata tersebut, maka saya langsung menuju rumah panggung yaitu rumah tinggi yang ada di kawasan wisata tersebut. Kebetulan sekali pada saat saya ketempat itu sedang ada yang bersyuting untuk mengambil gambar penari betawi. Dan itu sangat kebetulan sekali, sehingga saya dengan mudah dapat mengambil para penari betawi dan tidak terlupa juga ondel-ondelnya yang sangat khas dari kebudayaan betawi.      Setelah saya puas mengambil gambar di rumah panggung tersebut, saya dan teman-teman saya melanjutkan perjalanan dengan mencari makan karena pada saat itu hari sudah menjelang sore, sehingga kita lupa akan makan karena jauhnya perjalanan. Setelah makan, kita melanjutkan perjalanan, dan pada saat di jalan kami menemui pedagang kerak telor dan kami langsung membelinya sebagai oleh-oleh untuk orang-orang yang ada di rumah. Setelah membeli kerak telor kami langsung melakukan perjalanan pulang yang seperti tadi naik kopaja hingga pasar minggu lalu naik 16 hingga kampung melayu. Namun perjalanan kita tidak semulus pada saat kita berangkat, karena kita pulang dan bertepatan pada saat orang-orang pulang kantor, kita berangkat dari Setu Babakan pukul 16.00 WIB namun karena sangat macet di daerah kalibata, yang seharusnya kita samapaidi rumah jam 18.00 WIB tapi kita sampai dirumah pukul 19.30.      Sekian cerita perjalanan saya ke Setu Babakan semoga bermanfaat wasalamu’alaikum wr. wb.

Tugas wawancara mulok yang ditujukan kepada salah satu guru yang mengajar di SMAN 12 Jakarta.


Narasumber     : Ibu Rahmi
TTL                 : 3 Januari 1958

            Disuatu pagi yang cerah, saya mendatangkan sang narasumber yang sebelumnya sudah saya beritahukan bahwa hari ini saya akan mewawancarakan beliau. Saya memulai waawancara tersebut dengan mengucapkan salam. Lalu saya langsung menuju ke pertanyaan yang akan saya ajukan agar tidak membuang-buang waktu sang narasumber dan juga saya.
Saya memberikan pertanyaan yang pertama kepada beliau yaitu “Apa arti dari hari Pendidikan Nasional menurut Ibu?” dan beliau menjawab “menurut Ibu, Hari Pendidikan Nasional adalah suatu hari yang sangat penting dan kami selalu dikenang oleh seluruh rakyat Indonesia. Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal  2 Mei, bertepatan dengan hari lahirnya Bapak Pendidikan Nasional yaitu Ki Hadjar Dewantara, beliau seorang tokoh yang sangat berperan bagi pergerakan pendidikan di Indonesia. Jasa-jasa beliau dalam memperjuangkan pendidikan di Indonesia sangatlah besar, salah satu diantaranya adalah dengan mendirikan sekolah”Taman Siswa” di Yogyakarta. Beliau juga terkenal dengan semboyannya “Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Hadayani” yang artinya “ Didepan Memberi Teladan, Disisi Memberi Bimbingan, dan Dibelakang memberi dorongan”. Dengan mengenang jasa-jasa Ki Hadjar Dewantara dan tokoh-tokoh pendidikan lainnya kita dapat menjaga semangat untuk tetap memajukan pendidikan dimulai dari diri sendiri, keluarga, masyarakat melalui sekolah dan luar sekolah”.
Kemudian saya melanjutkan dengan pertanyaan kedua yaitu “Siapakah tokoh pendidikan yang Ibu kagumi hingga saat ini?” kemudian beliau menjawab “tokoh pendidikan yang Ibu kagumi hingga saat ini adalah Ki Hadjar Dewantara, R.A. Kartini, Dewi Saritka, dll”.
Lalu saya melanjutkan dengan pertanyaan yang ketiga. “Bagaimana cara Ibu untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional ini?” lalu beliau menjawab “Dengan berusaha meningkatkan profesionalisme pendidik”.
Pertanyaan yang keempat saya berikan kepada beliau dengan pertanyaan “Menurut Ibu, apa keuntungan atau manfaat yang kita dapatkan bila kita memperingati Hari Pendidikan Nasional ini?” beliau menjawab “1, untuk mengenang dan menghargai jasa-jasa para pahlawan pendidikan Indonesia. 2. untuk merenungkan kembali apa yang telah dan sedang kita lakukan demi terselenggaranya pendidikan yang baik. Dan yang ke-3. memompa semangat agar pendidikan hari esok lebih baik daripada hari ini.”
Kemudian pertanyaan yang terakhir yaitu “ apa kesan dan pesan Ibu saat memperingati Hari Pendidikan nasional ditahun ini?” beliau kemudian menjawab “Kesan Ibu, Ibu bangga dan bahagia bisa menjadi guru. Lalu pesan Ibu adalah untuk para siswa agar lebih giat lagi belajar dan menuntut ilmu. Menjadi siswa yang cerdas, berbudi pekerti luhur, sopan santun, bermakna bagi dirinya dan masyarakat, berperilaku baik mempunyai semangat dan tekad yang kuat, berfikiran positif, bersikap optimis, dan memiliki rasa persaudaraan dan persatuan yang tinggi”.
Pertanyaan diatas merupakan pertanyaan terakhir saya yang saya berikan kepada Ibu Rahmi.  Sebelum saya menutup wawancara tersebut saya tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rahmi karena sudah meluangkan waktunya untuk dapat saya wawancarai, akhir kata saya ucapkan wasalamu’alaikum warrohmatullahi wabarokatuh.